Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang serta Malang, Jawa Timur sebagian kali hadapi erupsi dengan besar letusan 400 sampai 800 m di atas puncak pada Rabu pagi.
” Erupsi awal terjalin pada jam 00. 22 Wib, tetapi visual letusan tidak teramati serta dikala laporan terbuat petugas merekam kalau erupsi masih berlangsung,” kata petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, dalam penjelasan tertulis yang diterima di Lumajang.
Setelah itu erupsi kedua terjalin pada jam 05. 34 Wib dengan besar kolom abu vulkanik teramati dekat 600 m di atas puncak ataupun 4. 276 m di atas permukaan laut. Kolom abu teramati bercorak putih sampai kelabu dengan keseriusan lagi ke arah timur laut.
Selang sebagian menit, ialah jam 05. 50 Wib, gunung yang mempunyai ketinggian 3. 676 mdpl itu kembali erupsi dengan besar letusan teramati dekat 400 m di atas puncak serta kolom abu teramati bercorak putih sampai kelabu dengan keseriusan lagi ke arah utara.
Erupsi Gunung Semeru kembali terjalin pada jam 07. 00 Wib dengan besar letusan yang teramati dekat 800 m di atas puncak serta kolom abu vulkanik teramati bercorak putih sampai kelabu dengan keseriusan tebal ke arah utara.
” Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 15 milimeter serta durasi 86 detik,” tuturnya.
Gunung Semeru berstatus Waspada ataupun Tingkat II, sehingga Pusat Vulkanologi serta Mitigasi Bencana Geologi( PVMBG) membagikan beberapa saran ialah warga dilarang melaksanakan kegiatan apapun di zona tenggara di selama Besuk Kobokan, sepanjang 8 kilometer dari puncak( pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, lanjut ia, warga tidak boleh melaksanakan kegiatan pada jarak 500 m dari tepi sungai( sempadan sungai) di selama Besuk Kobokan sebab berpotensi terlanda ekspansi awan panas serta aliran lahar sampai jarak 13 kilometer dari puncak.
Warga pula tidak boleh beraktifitas dalam radius 3 kilometer dari kawah/ puncak Gunung Api Semeru sebab rawan terhadap bahaya lontaran batu( pijar).
Average Rating